Temuan Revolusioner di Dunia Paleontologi
Pertanyaan lama tentang bagaimana membedakan dinosaurus jantan dan betina akhirnya mulai menemukan jawabannya.
Sebuah penelitian terbaru di jurnal iScience yang dipimpin oleh Profesor Eileen Murphy dari Queen’s University Belfast menemukan bahwa patah tulang ekor pada fosil dinosaurus ternyata bisa menjadi penanda jenis kelamin.
Selama ini, ilmuwan kesulitan membedakan jenis kelamin dinosaurus karena organ reproduksi mereka telah hilang jutaan tahun lalu. Namun, tim Murphy menemukan bahwa bekas luka pada tulang belakang bagian atas ekor hadrosaur — dinosaurus pemakan tumbuhan berparuh bebek — justru menyimpan petunjuk penting tersebut.
Patah Tulang Karena… Aktivitas Kawin!
Dari hasil analisis terhadap lebih dari 500 fosil tulang ekor hadrosaur yang ditemukan di Eurasia dan Amerika Utara, para ilmuwan menemukan pola patah tulang yang konsisten di area tertentu.
Uniknya, sebagian besar menunjukkan tanda-tanda penyembuhan alami, menandakan cedera itu tidak mematikan.
Awalnya diduga akibat serangan predator atau perkelahian antardinosaurus, namun tidak ada bekas gigitan atau luka lain yang mendukung teori tersebut. Setelah menjalankan simulasi komputer, tim peneliti justru menemukan fakta mengejutkan:
Patah tulang itu kemungkinan besar terjadi saat kawin! Ketika hadrosaur jantan menaiki betina dari samping, tekanan berat di area dekat kloaka — saluran pembuangan dan reproduksi — menyebabkan tulang bagian atas ekor betina mengalami retak atau patah.
Bukti Baru Perilaku Seksual Dinosaurus
Penulis utama studi, Filippo Bertozzo, menyebut temuan ini sebagai terobosan besar dalam memahami perilaku dinosaurus.
“Jika hipotesis ini benar, fosil dengan patah tulang di area tersebut kemungkinan besar milik dinosaurus betina,” jelasnya.
Penemuan ini bukan hanya menjawab misteri jenis kelamin, tetapi juga membuka bab baru dalam studi perilaku dan evolusi dinosaurus.
Dengan kemampuan membedakan jantan dan betina, ilmuwan kini dapat meninjau ulang berbagai asumsi lama — termasuk perbedaan bentuk jambul, ukuran tubuh, dan postur kerangka yang mungkin selama ini hanya merupakan variasi antar jenis kelamin, bukan antarspesies.
Langkah Baru untuk Pahami Kehidupan Purba
Temuan ini memperluas wawasan tentang biologi reproduksi makhluk prasejarah dan memberikan pandangan baru tentang bagaimana interaksi sosial dinosaurus berlangsung jutaan tahun lalu.
Dengan teknologi modern dan analisis digital, dunia kini selangkah lebih dekat untuk memahami kehidupan hewan paling legendaris di bumi ini — dinosaurus.










